Valentino Rossi & Marc Marquez Tak Diundang Jumpa Pers!

Publikasi: 6 tahun 2 hari 5 jam 17 menit yang lalu

Pasca insiden yang melibatkan Valentino Rossi dan Marc Marquez pada MotoGP Argentina 2018, Dorna selaku operator kompetisi kemungkinan tak mengundang keduanya di sesi jumpa pers jelang GP Austin 2018. Hal itu dilakukan agar konflik keduanya tak terus memanas. Upaya itu dlakukan Dorna untuk  mencegah ancaman kian memanasnya rivalitas keduanya pada balapan MotoGP Austin.

“Mereka pun ingin mencegah ancaman kian memanasnya rivalitas keduanya pada balapan MotoGP Austin. Caranya, kedua pembalap tak akan diikutsertakan pada jumpa pers jelang balapan,” tulis Dorna dilansir dari Tuttomotoriweb.

Artinya, konferensi pers mungkin akan dihadiri penghuni peringkat pertama, kedua, dan ketiga. mereka yaitu Cal Crutchlow, Andrea Dovizioso, dan Johann Zarco. Tiga pembalap lain yang mungkin hadir adalah Maverick Vinales, Jack Miller, dan Alex Rins.

Hal ini jelas jadi kabar buruk. Pasalnya, Marquez adalah pemenang balapan di Cota dalam empat musim terakhir. Dorna dan FIM sendiri memang berencana bertemu dengan para pembalap untuk membahas mengenai segala sesuatu yang terjadi pada MotoGP Argentina. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan ada keputusan baru mengenai berbagai kesalahan yang dilakukan Marquez di sana.

Seperti diketahui, MotoGP Austin 2018 akan berlangsung dua pekan setelah balapan di Argentina. Artinya, perang syaraf akibat dari insiden Sirkuit Termas de Rio Hondo masih akan berlanjut hingga balapan di Circuit of the Americas (Cota).

Lorenzo Diperebutkan Oleh Berbagai Tim!

Jorge Lorenzo sudah memanaskan bursa transfer merek terkenal karena telah berniat hengkang dari tim pabrikan Italia. Sebaliknya, X-Fuera dikabarkan bakal diduetkan dengan pebelap Repsol Honda, Marc Marquez, pada MotoGP 2019. Dibalik kabar ini, Lorenzo berniat hengkang lantaran tim Lorenzo dianggap lebih memilih menaikkan pendapatan partner balapnya, Andrea Dovizioso dibandingkan dirinya. Akibat ketegangan ini, tentu bakal dimanfaatkan oleh tim lawan.

Disamping itu, proyeksi Lorenzo untuk menjadi pionir kesuksesan Ducati dianggap belum pasti akibat kondisi Lorenzo bersama Ducati yang tidak kunjung terjadi. Sedangkan dari brand ternama Honda justru merasakan performa Dani Pedrosa yang belum maksimal lantaran cedera yang belum pulih. Meski begitu, pihak Honda tak sendirian dalam persaingan menggaet pebalap asal Spanyol itu. Tim seperti Suzuki Ecstar juga ikut bersaing untuk memperebutkan Lorenzo. Sayangnya, kedua tim asal Jepang masih belum menemukan angka sesuai untuk membayar Lorenzo yang dikatakan mencapai 12 juta dolar AS (Rp 165 miliar). Jika ingin tetap menggunakan jasa Lorenzo, kedua tim harus berani mengorbankan salah satu pebalapnya agar bisa dipasangkan dengan Lorenzo di musim mendatang.

Crutchlow Ingin Mempertahankan Podiumnya!

Setelah tampil apik dan mendapatkan kemenangan perdana musim ini di area balap Argentina, pebalap LCR Honda Castrol, Cal Crutchlow, ingin mencoba mempertahankan performanya di GP Amerika. Pria asal Inggris ini menganggap balapan di Argentina pekan lalu merupakan raihan paling spesial untuk dirinya pribadi.

Tak hanya itu, Crutchlow mencatatkan pencapaiannya sebagai pebalap asal Inggris kedua yang sukses meraih podium di trek Rio Hondo, Argentina. Sebelumnya, hanya Barry Sheene yang pernah menjuarai sirkuit Argentina pada 1979. “Saya pikir tim kami benar-benar layak mendapatkan posisi ini lebih dari yang lain,” ujar Crutchlow, dikutip dari MotoGP.com.

Selama berkarier di MotoGP, ia telah mengoleksi tiga gelar juara. Dua kemenangan sebelumnya, diraih Crutchlow diraih pada GP Ceko dan Australia, pada tahun lalu. Kemenangan berharga di Argentina, membuat pebalap berusia 32 tahun itu memiliki kesempatan besar untuk menjadi juara dunia musim 2018. Hingga GP ke-2, Crutchlow telah mengoleksi 38 poin, dan berada di posisi pertama klasemen pebalap MotoGP 2018.

“Untuk bisa raih juara, pebalap harus mendapatkan setidaknya enam podium atau lebih saat balapan. Saya tak akan menyerah untuk mencoba selalu naik podium di setiap serinya,” tutur Crutchlow.

Perjalanan untuk menjadi juara dunia memang masih panjang untuk mantan pebalap Superbike ini. Ia harus bisa meraih gelar back to back di GP Amerika untuk membuktikan eksistensinya dalam balapan motor paling bergengsi di dunia tersebut.

Sport

Berita Terkait