Jaga Keselamatan Berkendara Bagi Anak Sekolah Dan Pelajar

Publikasi: 3 tahun 7 bulan 21 hari 20 jam 50 menit yang lalu

Motor telah menjadi kebutuhan transportasi yang bisa dibilang sangat vital bagi kebutuhan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Acap kali ditemui, dalam satu keluarga memiliki lebih dari dua motor di bawah satu atap yang sama, dari mulai orang tua sampai anak-anaknya memiliki motornya masing-masing.

Hal ini pun menimbulkan permasalahan dalam konteks anak-anak remaja di usia sekolah yang sudah mengendarai motornya sendiri untuk berangkat ke sekolah. Karena anak-anak di usia tersebut cenderung abai, dan belum menyadari, akan pentingnya faktor keselamatan dalam berkendara di jalan raya.

Oleh karena itu, sebagai pengendara yang relatif lebih dewasa dari mereka, kita wajib mengedukasi akan pentingnya hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan diri mereka. Apa saja sih?

1. Memiliki SIM Terlebih Dahulu

Hal pertama dan yang paling utama adalah mereka harus memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) terlebih dahulu sebelum mulai mengendarai sepeda motor pertama mereka. Syaratnya mereka harus berumur minimal 16 tahun terlebih dahulu karena di usia sekitar di atas itu sudah dianggap dapat mengerti tanggung jawab.

Tentunya untuk mendapatkan SIM ini mereka sangat dianjurkan untuk melewati fase tesnya terlebih dahulu, jangan nembak! Tujuannya adalah agar mereka memahami dengan baik berbagai pengetahuan dasar di jalan raya seperti misalnya peraturan lampu merah yang harus dipatuhi, mengenakan helm, dan sebagainya.

2. Selalu Gunakan Peralatan Standar Keselamatan

Mereka wajib untuk selalu membiasakan diri menggunakan peralatan standar keselamatan berkendara di jalan raya misalnya seperti sepatu, helm, celana panjang, maupun jaket. Karena dengan menaati hal seperti ini, mereka sudah bisa menerapkan perlindungan untuk diri mereka sendiri.

3. Luangkan Waktu Mengikuti Workshop Safety Riding

Ikutkan mereka dalam kegiatan-kegiatan positif, salah satunya adalah workshop safety riding. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, mereka tidak hanya akan memiliki pengalaman serta pengetahuan baru saja, melainkan juga ilmu-ilmu teknik berkendara sepeda motor yang baik dan benar yang dapat langsung dipraktekkan secara nyata.

Workshop seperti ini sangat pas untuk diikuti anak-anak usia 15 sampai 17 tahun. Di usia 15, anak-anak dapat bersiap untuk bisa mendapatkan SIM, dan ketika sudah 17, mereka bisa menerapkan ilmu yang mereka dapat secara langsung.

4. Lengkapi Sepeda Motor Dengan Perlengkapan Standar

Yang seringkali dilakukan anak-anak usia remaja adalah memodifikasi motor mereka sedemikian rupa atau bongkar pasang spare part motor original. Padahal hal ini justru malah akan mengurangi tingkat keamanan sepeda motor, seperti mengganti spion motor, membuat motor jadi lebih “ceper”, dan sebagainya.

Ajarkan mereka untuk sebisa mungkin tidak mengutak-atik spare part motor original secara berlebihan karena perlengkapan standar sepeda motor sudah didesain sedemikian rupa dengan tingkat keamanan yang sudah lulus uji coba kualitas sebelumnya, sehingga bisa memberikan rasa lebih aman dalam berkendara.

Tips-tips di atas dapat menjadi panduan bagi kita untuk mengarahkan anak-anak di usia remaja untuk lebih berhati-hati dan aman dalam berkendara. Tanggung jawab adalah hal yang paling utama yang harus ada sebelum bisa membawa motor mereka sendiri.

Wahana Makmur Sejati Safety Riding Yayasan Wahana Artha Tips Motor Honda Berkendara Aman

Berita Terkait